RSS

Rabu, 16 Februari 2011

Kalau ’14 Pebruari’ itu Hari Kasih Sayang, Sisanya Hari Musuhan Dong !

Seminggu menjelang tanggal 14 Pebruari, beberapa toko di tempat saya sudah mulai memajang pernak pernik momen tersebut. Kata orang tanggal 14 Pebruari itu adalah hari kasih sayang, bahasa gaulnya “Valentain’s day” atau biasa juga sebut hari Valentin.

Biasanya menjelang Valentain’s day, para pemilik toko berlomba-lomba memajang benda-benda serba Valentain mulai dari coklat yang dikemas sedemikian rupa dalam kotak berbentuk hati yang pada umumnya berwarna pink terus disertai dengan sebaris kalimat ‘Happy Valentain’ di atasnya, boneka beruang memeluk sebuah hati, boneka hati, setangkai mawar, kartu Valentain dan masih banyak lagi.

Dan, pada ‘H-nya’ semua benda-benda itu akan diberikan kepada orang-orang yang disayangi seperti kekasih, teman, saudara dan kenalan. Sebagai tanda kasih sayang.

Seperti itulah budaya yang terjadi setiap tahun.

Kalaulah boleh saya memberi sedikit pendapat tentang Valentain’s day ini tanpa menyinggung rasa yang merayakannya. Tanggal 14 Pebruari dinobatkan sebagai Hari Kasih Sayang, berarti cuma satu hari tanggal 14 Pebruari itu saja kita yang menyayangi orang-orang terdekat kita dan kita memberikan hadiah sebagai bentuk kasih sayang. Selain dari tanggal 14 Pebruari berarti tak akan ada kasih sayang lagi dan tak ada hadiah.

Kalau tanggal 14 Pebruari itu hari kasih sayang, sisanya hari apa ?. Hari musuhan dong (antonim dari kasih sayang) terhitung tanggal 1 Januari s/d 31 Desember kecuali 14 Pebruari. Dalam satu tahun hanya satu hari kita menyayangi orang-orang terdekat kita dan 364 hari lagi kita bermusuhan.

Disinilah letak ketidaksepahaman saya dengan para pecinta Valentain, bagi saya setiap hari itu adalah hari kasih sayang, hari penuh cinta dan hari penuh senyuman. Masing-masing kita boleh berbeda karena beda itulah salah satu pelangi kehidupan di dunia ini.

Jumat, 11 Februari 2011

I Have A Dream

I have a dream.....

Selama ini saya memiliki sebuah mimpi yang sampai saat ini belum bisa saya wujudkan. Dan entah kenapa, semenjak saya masih anak sekolahan putih biru sampai saat ini. I have a dream, sering menyertai keseharian saya.

Yah, buat sahabat-sahabat saya dimana pun berada. Coba simak video berikut ini :


Westlife - I Have A Dream found on Pop

Now, gimana pendapat para sahabat ?

Teguran Indah di Hari Jum'at

Tidak seperti hari Jum'at sebelumnya dengan rutinitas Jum'at bersih. Hari ini saya dan seorang rekan kerja mengikuti senam di lapangan Polri setelah sekian lama vakum. Mulai hari ini diaktifkan kembali.

Saya yang notabene jarang berolahraga ingin juga mengikutinya. Janji jam tujuh kurang lima belas menit kumpul di kantor kemudian barengan ke lapangan Polri untuk mengikuti senam.

Usai acara senam, kami pun kembali ke kantor dan tenggelam dengan aktifitas masing-masing. Saya sendiri menempati meja kerja, menghidupkan komputer melanjutkan pekerjaan yang tertinggal semalam. Satu per satu dokumen penting saya keluarkan dari filling cabinet hingga bertumpuk di meja. Pelan-pelan saya mulai menginput angka-angka ke dalam tabel excel. Di tengah jalan saya baru tersadar bahwa satu dokumen lagi tidak saya temui di atas meja. Selanjutnya saya kembali ke filling cabinet mencari tapi tak kunjung ketemu, saya mencoba mengingat di laci ke berapa disimpan kemarin sambil membongkar laci kedua.

Di saat saya membongkar laci kedua, entah bagaimana caranya saya tidak paham, kejadiannya begitu cepat. Punggung tangan kanan saya koyak saat terantuk dasar laci pertama, sesaat saya bengong ‘kok bisa ya ?’. Lima menit pertama luka koyak itu tak mengeluarkan darah hanya rasa nyeri yang teramat sangat.

Setelah lukanya diobati, saya termangu di tempat duduk. ‘Kok bisa ya ?’ pikir saya, padahal tahun ini tahun ketiga filling cabinet itu membersamai perjalanan pekerjaan saya. Selama itu tak pernah ada luka yang berdarah.

Tiba-tiba saya tersadar dan baru ingat niat saya tadi pagi yang terlalaikan. Hah, mungkin ini teguran indah atas janji yang terlupakan, istighfar pun langsung meluncur dari mulut saya atas janji itu. Memohon ampun atas khilaf yang saya lakukan. Tadi pagi sebelum berangkat ke lapangan Polri untuk mengikuti senam. Saya sempat berniat, sepulang dari acara senam shalat dhuha baru dilaksanakan di kantor. Tapi niat itu terlalaikan dengan duniawi sesaat dan teguran yang mengingatkan itu datang ketika menjelang shalat Jum’at.

Saya sangat menyesal kehilangan kesempatan itu. Mulai sekarang saya akan mencoba untuk konsisten terhadap niat atau pun janji yang saya buat. Teguran itu datang untuk mengingatkan kelalaian hamba-hamba-Nya. Terima kasih Ya Allah, Engkau masih mengingat hamba-Mu yang lalai ini.

****anivsmile****

Siang menjelang sore…

Saya sangat begitu merasa bersalah dan teramat sangat dalam sesal di hati saya.

Kenapa ?

Karena dua orang teman saya kena musibah di jalan raya tepatnya di depan kos-kosan saya. Rencananya kedua teman saya ini mau singgah di tempat saya untuk mengambil undangan penting. Undangan yang ditujukan kepada atasan kami.

Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Ketika kedua teman saya hendak berbelok menuju kos, tanpa disangka dan diduga sepeda motor mereka ditabrak oleh sepeda motor yang datang dari arah yang sama. Kedua teman saya itu tercampak ke aspal.

Saya sempat melihat sepeda motor yang dikemudikan oleh seorang Bapak yang sudah tua menabrak sepeda motor teman saya tadi. ‘Laa ilaha illallah Muhammaddar Rasulullah’ spontan terucap dari mulut saya ketika kedua teman saya itu tercampak dan salah satunya tertimpa sepeda motor. Saya berlari menghampiri keduanya, mengangkat sepeda motor yang menimpa kaki kanan teman saya tadi. Sungguh, saya tidak tahu keberanian dan kekuatan darimana hingga saya bisa mengangkat GL PRO yang menimpa kakinya. Karena selama ini saya dilarang dokter mengangkat benda yang berat.

Kesal yang teramat sangat masih menggelayut di hati saya atas musibah itu. Karena sebelumnya terbersit di hati saya untuk mengurungkan niat atas undangan itu. Tapi tidak saya laksanakan. Karena terlalu banyak pertimbangan. Pertama, pelaksanaan acara di undangan itu bertepatan dengan hari libur. Kedua, pembina upacaranya langsung Bapak Number One di daerah ini. Ketiga, karena saya yang menerima undangan, saya tak ingin ada complain dikemudian hari karena tak ada perwakilan dari kantor.

Akhirnya, keputusan saya itu yang membawa petaka bagi mereka. Memang semua yang telah terjadi adalah realisasi dari qodo dan qodar yang harus dijalani. Tapi bagaimana pun juga, saya tetap merasakan rasa yang teramat tak enak di hati saya.

Teman saya dibawa berobat ke puskesmas setempat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak ada saling tuntut, masing-masing ikhlas atas musibah yang barusan terjadi. Dan, tak perlu melibatkan aparat penegak hukum.

Special message for my friend :
Di, kakak minta maaf ya de atas musibah ini, kalau bukan karena kakak kalian berdua akan baik-baik saja. Teramat sangat dalam rasa sesal di hati kakak karena kakak tak bisa berbuat apa-apa untuk kalian.

Semoga lekas sembuh, beraktifitas kembali di Sekretariat bersama teman-teman yang lain. Amin..


anivsmile, sungguh penyesalan selalu mengekor, selalu datang terlambat

Rabu, 09 Februari 2011

Kisah Seekor Kerang

Di dasar laut, hiduplah sebuah keluarga kerang. Keluarga itu terdiri dari seorang ibu dan anaknya bernama Mutiara. Mutiara terkenal sebagai anak yang aktif dan lincah.

Dan, pada suatu hari, Mutiara mengeluh dan mengadu kesakitan kepada sang ibu, karena sebutir pasir yang tajam telah masuk ke dalam cangkangnya. Tentunya sebutir pasir itu juga masuk ke dalam tubuhnya yang merah dan lembek.

Mutiara sangat tersiksa dengan keadaan tersebut dan merasakan sakit yang luar biasa.

"Ibu, Mutiara merasakan sakit yang tak tertahankan lagi. Tolonglah Ibu, apa yang bisa kulakukan untuk menghilangkan rasa sakit ini" keluh Mutiara

"Sayang, Engkau tahu satu hal?" tanya sang Ibu

"Apa itu Ibu?"

"Allah menciptakan kita dengan sebuah kelebihan dan sebuah kekurangan, kita bangsa kerang diciptakan dengan keadaan seperti ini tanpa kaki dan tangan, karena inilah sebaik-baik ciptaan untuk kita. Kita harus mensyukurinya anakku" sang Ibu menghela napas

"Anakku, Ibu tahu apa yang kamu rasakan dan itu sangat sakit sekali. Akan tetapi, terimalah itu sebagai takdir dengan penuh kesabaran dan kuatkan hatimu, kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa Ibu saran. Jadilah seperti namamu anakku" nasehat sang Ibu dengan penuh kasih sayang.

Mutiara menjalani hari-harinya. Rasa sakit itu tetap terasa dan teramat sangat sakit. Terkadang ditengah rasa sakitnya sering mendera, Mutiara mulai meragukan nasehat Ibunya dan melupakan mimpinya untuk menjadi sebuah Mutiara seperti namanya. Kebimbangan hatinya karena rasa sakit masih bisa dikalahkan oleh spirit kesabaran yang terus dipacu sang Ibu.

Bertahun-tahun lamanya. Sebutir pasir itu mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus karena terus-terusan dibalut oleh getah perut Mutiara. Rasa sakit yang ditimbulkannya pun semakin tak terasa lagi.

Makin lama sebutir pasir yang tajam dulu, kini terasa halus dan semakin membesar. Akhirnya setelah sekian lama sebutir pasir yang tajam itu berubah menjadi sebutir mutiara yang besar, halus dan mengkilap dengan bentuk yang sempurna.

Penderitaan selama ini yang dijalani Mutiara dengan penuh kesabaran berbuah kebahagiaan. Seekor kerang bernama Mutiara itu kini benar-benar telah menjadi sebutir mutiara yang bernilai tinggi dan mahal harganya. Mimpinya telah terwujud. Setelah mendapatkan ujian yang tak ringan untuk dijalani. Kesabarannya berbuah kebahagiaan tak ternilai, bukan seperti sekian banyak kerang yang hanya disantap pecinta seafood.

anivsmile, lagee belajar sabar biar bisa seperti Mutiara

Belajar Sabar Dari Nabi Ayub AS

Nabi Ayub adalah sosok manusia yang sangat sabar. Kesabarannya sangat luar biasa dalam menerima ujian yang diberikan Allah. Kesabaran Nabi Ayub telah mendapat legitimasi langsung dari Allah SWT, pada ayat di bawah ini :

Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah)” [QS. Shad (38) : 44]

Nabi Ayub adalah seorang yang taat beribadah kepada Allah. Beliau dikaruniai harta kekayaan yang melimpah. Namun hal itu tidak membuatnya sombong. Justru, beliau semakin tekun beribadah. Beliau sering mambantu orang-orang yang membutuhkan. Beliau juga seorang yang pandai bersyukur dan selalu menghiasi lisannya dengan zikir.

Hal ini membuat iblis panas. Tidak tidak senang melihat ketaatan Nabi Ayub. Ia bertekad akan menggoda Nabi Ayub. Kemudian iblis menghadap Allah. Ia meminta izin untuk menggoda dan menguji Nabi Ayub. Allah mengabulkan permohonan iblis. Allah bermaksud menjadikan Nabi Ayub sebagai teladan bagi umat manusia.

Iblis pun mengumpulkan anak buahnya untuk menggoda Nabi Ayub. Mereka menyusun rencana agar dapat menggelincirkan Nabi Ayub. Iblis dan anak buahnya melancarkan aksi pertamanya. Mereka memusnahkan harta kekayaan Nabi Ayub. Dalam waktu singkat, seluruh hewan ternak Nabi Ayub mati terkena penyakit aneh.

Kemudian, menyusul kebun-kebun milik Nabi ayub. Seluruh tanaman yang ada didalamnya mati mengering. Buah-buahan membusuk dan berjatuhan. Tidak lama berselang, giliran rumah-rumah milik Nabi Ayub yang dimusnahkan iblis. Semuanya hangus terbakar tanpa sebab yang jelas.

Nabi Ayub menyikapi ujian yang menimpanya dengan sabar. Beliau sama sekali tidak mengeluh. Apalagi menggugat kepada Allah. Beliau menyadari bahwa semua yang ada padanya adalah milik Allah. Nabi Ayub semakin taat beribadah kepada Allah.

Hal ini membuat iblis kecewa. Tadinya, ia mengira Nabi Ayub akan marah dan menggugat Allah karena harta kekayaannya tidak dilindungi-Nya. Rupanya, harapan iblis hanya angan kosong.

Iblis tidak menyerah. Ia menyamar menjadi seorang kakek tua dan mendatangi Nabi Ayub. Ia bermaksud menggoda Nabi Ayub.

“Wahai Ayub, kasihan sekali nasibmu. Dalam sekejab kau menjadi miskin. Padahal kau rajin beribadah. Mengapa Tuhanmu tidak menolongmu sedikit pun. Lantas, buat apa kau menyembah-Nya” hasut iblis.

“Semuanya datang dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Saya bersyukur telah merasakan karunia-Nya selama ini” ujar Nabi ayub.

Iblis kecewa. Usahanya sia-sia. Tapi, ia tidak menyerah. Ia kemudian menjalankan rencana kedua. Iblis dan anak buahnya membunuh anak-anak Nabi Ayub. Saat itu, anak-anak Nabi Ayub sedang berada disebuah rumah pengungsian. Iblis dan anak buahnya merobohkan rumah itu. Semua anak Nabi Ayub tewas tertimbun reruntuhan bangunan.

Iblis kembali datang kepada Nabi Ayub untuk menghasut. Kali ini dengan menyamar menjadi kenalan Nabi Ayub.

“Hai Ayub malang nian nasibmu. Semua hartamu telah ludes. Kini giliran anak-anakmu mati. Rupanya Tuhanmu benar-benar tidak memedulikanmu lagi. Sudah berpaling saja dari-Nya. Percuma kau menyembah-Nya. Toh Dia tidak menolongmu” hasut iblis.

“Sesungguhnya anak-anakku adalah milik Allah. Jika Dia berkehendak mengambil-Nya, itu adalah hak-Nya. Saya tetap bersabar dan bersukur” tutur Nabi Ayub.

Iblis benar-benar jengkel. Usahanya kembali gagal. Namun, ia belum menyerah. Ia kembali melaksanakan aksi selajutnya. Kali ini Nabi Ayub sendiri yang menjadi sasarannya. Iblis memerintahkan anak buahnya untuk menaburkan bermacam-macam kuman penyakit ke sekujur tubuh Nabi Ayub. Kuman-kuman itu segera bekerja menebarkan virusnya. Tiba-tiba, Nabi Ayub diserang berbagai penyakit.

Seluruh persendian tulangnya terasa remuk. Badannya panas dingin. Dadanya terasa sesak dan sakit. Disusul dengan batuk-batuk yang mengeluarkan darah. Kemudian, semua kulitnya dipenuhi oleh bintik-bintik merah. Tidak lama kemudian berubah menjadi koreng yang menjijikkan. Menyebarkan bau yang tak sedap.

Akhirnya, penyakit itu benar-benar melumpuhkan Nabi Ayub. Beliau hanya berbaring di tempat tidur. Semua kebutuhannya dipenuhi oleh istrinya yang setia, Rahma. Namun, Nabi Ayub tetap bersabar. Beliau tetap beribadah kepada Allah meski dalam kondisi sakit sekalipun.

Pada mulanya masyarakat simapti dengan ujian yang menimpa Nabi Ayub. Tapi, berangsur-angsur mereka mulai menjauh. Bahkan, mereka mengusir Nabi Ayub dan istrinya dari kampungnya. Mereka khawatir tertular oleh penyakit Nabi Ayub.

Dengan penuh kesabaran, Rahma menggendong Nabi Ayub pergi meninggalkan kampung halamannya. Sebenarnya, Nabi Ayub telah memberikan kebebasan kepada Rahma jika ingin meninggalkannya. Namun, Rahma memilih tetap setia mendampingi Nabi Ayub.

Untuk mempertahankan hidup, Rahma menjual perhiasan miliknya yang masih tersisa. Ketika perhiasannya habis, ia rela bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan suaminya. Mereka senantiasa bersabar menghadapi ujian tersebut. Mereka tetap taat beribadah kepada Allah.

Melihat hal itu, iblis kecewa berat. Usahanya menemui jalan buntu. Ia tidak tahu lagi bagaimana harus menggoda Nabi Ayub. Segala cara telah dikerahkannya. Namun, tidak berhasil menggoyahkan keimanan Nabi Ayub.

Kian hari, penyakit Nabi Ayub kian parah. Tidak terasa telah tujuh tahun Nabi Ayub sakit parah. Selama itu pula Rahma setia mendampingi dan merawat Nabi Ayub.

Suatu hari, Rahma mengusulkan kepada suaminya agar berdoa memohon kesembuhan kepada Allah. Ia tidak tega melihat kondisi suaminya yang semakin payah. Namun, Nabi Ayub menolaknya. Beliau merasa malu untuk memohon kesembuhan. Beliau baru sakit selama tujuh tahun. Sementara beliau telah merasakan kesehatan dan kekayaan yang dianugrahkan kepadanya selama delapan puluh tahun.

Akhirnya, Nabi Ayub memohon kepada Allah agar disembuhkan dari penyakitnya (baca QS. Al-Anbiya [21] : 83). Allah berkenan menyembuhkan Nabi Ayub. Allah memerintahkan Nabi Ayub agar menghentakkan kakinya ke tanah. Kemudian, terpancarlah air. Allah menyuruh Nabi Ayub agar mandi dan minum dengan air itu (baca QS. Shad [38] : 42).

Nabi Ayub pun mandi dan meminum air itu. Seketika, penyakitnya sembuh. Badannya telah sehat kembali. Wajahnya pun nampak lebih segar dan berseri.

Bukan hanya sembuh dari penyakitnya, Nabi Ayub juga dikaruniai oleh Allah anugerah yang besar atas kesabarannya dalam menghadapi ujian. Nabi Ayub kembali dianugrahi kekayaan dan keturunan seperti sedia kala. Bahkan, lebih banyak dari sebelumnya. Nabi Ayub hidup bahagia bersama anak dan istrinya. Beliau bersyukur dapat melalui ujian yang diberikan Allah dengan baik.

Demikian kisah Nabi Ayub. Sosok manusia yang sangat sabar. Sejatinya, kisah Nabi Ayub di atas menjadi teladan bagi kita agar senantiasa bersabar menghadapi segala ujian dan kesulitan. Sebab, kesabaran akan membuahkan kebaikan dan kenikmatan.

*Cara Nyata Mempercepat Pertolongan Allah*
M. Syafi’ie el-Bantanie

Senin, 07 Februari 2011

Ayam Goreng “KFC” Versi Anak Kos

Yeah, libur telah tiba...

Saatnya kembali ke dapur dengan penuh cinta untuk meracik santapan penuh kasih sayang. Setelah seminggu penuh di kantor dengan aktifitasnya, sekarang tiba saatnya untuk merilekskan pikiran dengan setumpuk bumbu, sekian kilo bahan dan sekian banyak senyum bertabur cinta serta sekian percikan saos kasih sayang.

Ah... terlalu banyak cerita. Let's go.

Sekarang ini saya ingin mencoba memasak ayam goreng "KFC" versi anak kos. Kenapa saya pilih ayam goreng "KFC" ?, karena dulu saya dan 'Gank J-3' suka nongkrong di KFC Suzuya Rantauprapat. Yah, biasanya sambil bersantap siang dan ngobrol ngolor ngidul. Jadi untuk mengulang kenangan itu saya mencoba membuat resep yang sama tapi dengan versi anak kos. He... he..

Gimana sich rasanya....

Ayam Goreng “KFC”

Bahan :
Ayam 1 kg
Tepung terigu ½ kg
Tepung maizena ½ kg
Royco 1 bks
Telur 2 butir

Bumbu :
Kemiri 8 buah
Bawang putih 8 siung
Merica secukupnya

Cara :
1. Ayam + bumbu + telur + royco (½ bks) -> diaduk jadi satu, biarkan sampai bumbu meresap.
2. Tepung terigu + tepung maizena + royco (½ bks) -> campur sampai merata
3. Potongan ayam dilumuri dengan tepung
4. Goreng sampai matang

Moga-moga aja yach.. dengan resep ini kenangan masa dulu, rindu pada sohib-sohib yang sekarang entah dimana dan mimpi-mimpi indah yang kita mimpikan rame-rame (mimpi ya sendiri-sendiri) terobati.

Special for my friends 'Gank J-3' anywhere. I miss u all.

Selamat Jalan To Adjie

Hai jiwa yang tenang
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku
Dan masuklah ke dalam surga-Ku
(Al Fajr [89]: 27-30)

Sabtu, 5 Pebruari 2011.
Ranah politik Indonesia dilanda duka mendalam karena kehilangan seorang anak bangsa yang juga politikus yang berkiprah di DPR RI. Beliau adalah anggota komisi V DPR RI periode 2009-2014.

Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid atau lebih dikenal dengan Adjie Massaid. Politisi muda dari fraksi Partai Demokrat dan telah dua periode duduk di kursi DPR RI.

Adjie Massaid menghembuskan nafas terakhir saat sedang menjalani perawatan intensif di RS. Fatmawati Jakarta Selatan karena penyakit jantung seusai bermain bola dengan rekan-rekannya. Beliau lahir tanggal 7 Agustus 1967.

"Tidak perlu ada air mata karena disana adalah tempat yang lebih baik untuk ayah" tulisan Zahwa di twitternya ketika sang ayah meninggalkannya bersama dua orang adiknya Aliyah dan Keanu beserta ibu mereka Angelina Sondakh yang juga seorang politisi.

Sebelum menjadi politisi, Adjie merupakan salah satu artis papan atas Indonesia. Kariernya dimulai dari model di panggung catwalk, foto model dan pemain film. Semenjak tahun 2004 sampai sekarang Adjie aktif di DPR RI.

Selamat jalan Adjie, semoga apa yang telah engkau perbuat untuk negeri ini menjadi suatu amal kebajikan bagimu. Semoga Allah menempatkan engkau ditempat yang diridhai-Nya. Amin..

Segala sesuatu yang berawal pasti akan ada akhirnya. Seperti kehidupan, disuatu saat nanti pasti akan berakhir dengan sebuah kematian. Suatu proses untuk kembali kepada Yang Maha Kuasa.

Dunia ini hanyalah sebuah persinggahan, kelak kita akan meninggalkannya. Jadi sebelum terlambat, mulai dari sekarang marilah kita memperbaiki kualitas diri kita dan mempersiapkan bekal untuk kampung akhirat yang menunggu.

anivsmile, belasungkawa yang dalam untuk keluarga yang ditinggal
semoga selalu sabar atas ujian ini