RSS

Selasa, 18 Januari 2011

Ada Apa Dengan Aa dan Teteh ?

Beberapa hari ini, halaman depan media cetak dihiasi oleh Berita Pisahnya Aa Gym dengan Teh Ninih. Kabarnya pasangan Ustadz dan Ustadzah ini telah bercerai. Terlepas dari benar tidaknya kabar tersebut. Muncul beberapa pertanyaan di benak saya.

Ada apakah gerangan ?

Mengapa harus pisah ?

Apakah tak ada jalan lain yang lebih baik dari perceraian ?. Walaupun perceraian itu dibolehkan tapi juga sesuatu yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

Menurut kabar yang tertulis di media cetak, perpisahan itu dipicu oleh ketidakseimbangan Sang Aa sebagai nakhoda dalam “Kapal Pesiar berjargon POLIGAMI” dalam mangarungi samudera peradaban. Sepertinya Sang Aa lebih mengutamakan salah satunya atau dengan kata lain menganak emaskan salah satunya dan mengabaikan yang lainnya. Sehingga muncul kecemburuan yang fatal diantara keduanya. Kapal Pesiar berjargon Poligami pun menjadi oleng.

Di paragrap terakhir tertulis bahwa Sang Aa sudah tak sanggup lagi membersamai Sang Teteh lahir batin yang telah memberikan tujuh bintang kemilau dan perpisahanlah jalan terbaiknya.

Berita yang sangat memiriskan hati.

Setelah sekian tahun saling membersamai dalam suka dan duka, jatuh bangun dalam mengembangkan Pesantren Daarut Tauhiid (DT) dan Manajemen Qolbu (MQ), pastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan) dalam dakwah mereka. Sampai Sang Aa membuat keputusan fenomenal yang membuat pro dan kontra setanah air dengan wacana Sang Aa untuk berpoligami yang telah terealisasi pada tahun 2006 silam. Bukan hanya di lingkungan penggemar Sang Aa yang pro dan kontra akan tetapi Sang Bapak SBY pun harus ikut memberikan komentar.

Setelah sekian tahun mengarungi samudera peradaban bersama Kapal Pesiar berjargon Poligami. Tersebar kabar perpisahan mereka. Apakah cita-cita Sang Aa telah kandas dalam memasyarakatkan poligami di Indonesia ? Wallahu a’lam

Yah… saya memang tak perlu membahas terlalu jauh karena Sang Aa dan Sang Teteh lebih tahu yang terbaik buat masa depan mereka. Semoga dengan ilmu yang mereka miliki mereka masih diberi kesempatan untuk saling membersamai, memperbaiki kekhilafan yang ada. Tataplah mata ketujuh bintang kemilau diantara kalian. Dengarlah jerit hati mereka menghadapi perpisahan kedua orang tua mereka. Janganlah perturutkan amarah dalam dada selagi masih bisa diperbaiki.

Untuk Sang Aa dan Sang Teteh : Cerai itu memang dibolehkan Allah SWT akan tetapi juga sesuatu yang sangat dibenci olehNya.

anivsmile……. menyikapi berita terkini

0 komentar:

Posting Komentar