RSS

Rabu, 09 Februari 2011

Kisah Seekor Kerang

Di dasar laut, hiduplah sebuah keluarga kerang. Keluarga itu terdiri dari seorang ibu dan anaknya bernama Mutiara. Mutiara terkenal sebagai anak yang aktif dan lincah.

Dan, pada suatu hari, Mutiara mengeluh dan mengadu kesakitan kepada sang ibu, karena sebutir pasir yang tajam telah masuk ke dalam cangkangnya. Tentunya sebutir pasir itu juga masuk ke dalam tubuhnya yang merah dan lembek.

Mutiara sangat tersiksa dengan keadaan tersebut dan merasakan sakit yang luar biasa.

"Ibu, Mutiara merasakan sakit yang tak tertahankan lagi. Tolonglah Ibu, apa yang bisa kulakukan untuk menghilangkan rasa sakit ini" keluh Mutiara

"Sayang, Engkau tahu satu hal?" tanya sang Ibu

"Apa itu Ibu?"

"Allah menciptakan kita dengan sebuah kelebihan dan sebuah kekurangan, kita bangsa kerang diciptakan dengan keadaan seperti ini tanpa kaki dan tangan, karena inilah sebaik-baik ciptaan untuk kita. Kita harus mensyukurinya anakku" sang Ibu menghela napas

"Anakku, Ibu tahu apa yang kamu rasakan dan itu sangat sakit sekali. Akan tetapi, terimalah itu sebagai takdir dengan penuh kesabaran dan kuatkan hatimu, kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa Ibu saran. Jadilah seperti namamu anakku" nasehat sang Ibu dengan penuh kasih sayang.

Mutiara menjalani hari-harinya. Rasa sakit itu tetap terasa dan teramat sangat sakit. Terkadang ditengah rasa sakitnya sering mendera, Mutiara mulai meragukan nasehat Ibunya dan melupakan mimpinya untuk menjadi sebuah Mutiara seperti namanya. Kebimbangan hatinya karena rasa sakit masih bisa dikalahkan oleh spirit kesabaran yang terus dipacu sang Ibu.

Bertahun-tahun lamanya. Sebutir pasir itu mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus karena terus-terusan dibalut oleh getah perut Mutiara. Rasa sakit yang ditimbulkannya pun semakin tak terasa lagi.

Makin lama sebutir pasir yang tajam dulu, kini terasa halus dan semakin membesar. Akhirnya setelah sekian lama sebutir pasir yang tajam itu berubah menjadi sebutir mutiara yang besar, halus dan mengkilap dengan bentuk yang sempurna.

Penderitaan selama ini yang dijalani Mutiara dengan penuh kesabaran berbuah kebahagiaan. Seekor kerang bernama Mutiara itu kini benar-benar telah menjadi sebutir mutiara yang bernilai tinggi dan mahal harganya. Mimpinya telah terwujud. Setelah mendapatkan ujian yang tak ringan untuk dijalani. Kesabarannya berbuah kebahagiaan tak ternilai, bukan seperti sekian banyak kerang yang hanya disantap pecinta seafood.

anivsmile, lagee belajar sabar biar bisa seperti Mutiara

0 komentar:

Posting Komentar